Indonesia Terancam Dicoret dari Kandidat Tuan Rumah Piala Dunia 2034 Mendatang

- Kamis, 30 Maret 2023 | 05:19 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bertemu Presiden FIFA, Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu (28/3) waktu setempat. (kurawa/dailynotif)
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bertemu Presiden FIFA, Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu (28/3) waktu setempat. (kurawa/dailynotif)

Dailynotif.com - Indonesia terancam dicoret dari kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034 usai batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Sebelumnya, FIFA merilis pernyataan yang menegaskan sikapnya membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Pernyataan batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dirilis usai pertemuan antara Presiden FIFA, Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir di Doha, Qatar, Rabu (28/3) waktu setempat.

Baca Juga: Usai Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ini Sederet Hukuman yang Menunggu Indonesia

FIFA memutuskan membatalkan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 usai adanya gelombang penolakan terkait kehadiran Timnas Israel U-20.

"FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2023," tulis pernyataan resmi FIFA.

Sembilan hukuman menanti

Selain terancam dicoret dari kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034, berikut hukuman yang menunggu Indonesia, dikutip dari siaran pers PSSI.

Baca Juga: Resmi! FIFA Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Setidaknya, ada sembilan hukuman yang menanti PSSI usai Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Pertama, dibebukan FIFA, kedua dikecam negara-negara lain karena tidak melaksanakan amanat FIFA, ketiga tidak bisa mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kalender FIFA.

Keempat, tidak akan memiliki kesempatan kembali untuk dipilih FIFA menjadi tuan rumah ajang olahraga, kelima dicoret sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034.

Baca Juga: Pasca Bertemu dengan Erick Thohir, FIFA Resmi Ganti Tuan Rumah Piala Dunia U 20

Keenam, sulit terpilih sebagai tuan rumah pesta olahraga termasuk olimpiade, ketujuh dikecam karena bertindak diskriminatif mencampuradukkan politik dan olahraga.

Kedepalan, terdampak secara ekonomi bagi pemain, pelatih, klub, dan masyarakat, kesembilan, kehilangan kesempatan untuk tampil di turnamen level usia seperti U-16, U-19, dan U-20.***

Halaman:

Editor: Mei Rendi Setiawan

Sumber: dailynotif.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X